Jumat, 23 April 2010

CAHAYA DI WAJAH RASULULLAH SAW

CAHAYA DI WAJAH NABI SAW

Telah diriwayatkan dari Siti Aishah rha. bahwa ia telah berkata : “Ketika aku sedang menjahit baju pada waktu sahur (sebelum subuh) maka jatuhlah jarum dari tanganku, kebetulan lampu pun padam, lalu masuklah Rasulullah SAW. Ketika itu juga aku dapat mengutip jarum itu kerana cahaya wajahnya, lalu aku berkata, “Ya Rasulullah alangkah bercahayanya wajahmu! Seterusnya aku bertanya: “Siapakah yang tidak akan melihatmu pada hari kiamat?” Jawab Rasulullah SAW: “Orang yang bakhil.” Aku bertanya lagi: “Siapakah orang yang bakhil itu?” Jawab baginda : “Orang yang ketika disebut namaku di depannya, dia tidak mengucap shalawat ke atasku.”

Jabir bin Samurah ra. Meriwayatkan:

"Saya melihat Rasulullah pada sebuah malam yang terang benderang oleh cahaya bulan.beliau mengenakan baju berwarna merah.saya menatap beliau dan memandang bulan.sungguh,menurutku beliau lebih indah dari pada bulan."(HR Tarmidzi,Darimi,Abu syaikh,Hakim dan Thabrani)

BERDOA

Berkata Al-Barra’ ra. bahwa Nabi SAW. bersabda: “Segala doa itu terdinding (terhalang untuk dikabulkan) dari langit sehingga orang yang berdoa itu mengucapkan shalawat untuk Muhammad dan keluarga Muhammad. “

KIJANG DAN ANAKNYA

Diriwayatkan oleh Abu Na’im di dalam kitab ‘Al-Hilyah’ bahwa seorang lelaki lewat di sisi Nabi SAW. dengan membawa seekor kijang yang ditangkapnya, lalu Allah Taala (Yang berkuasa menjadikan semua benda-benda berkata-kata ) telah menjadikan kijang itu berbicara kepada Nabi SAW : “Wahai Pesuruh Allah, sesungguhnya aku mempunyai beberapa ekor anak yang masih menyusu, dan sekarang aku sudah ditangkap sedangkan mereka sedang kelaparan, oleh itu haraplah perintahkan orang ini melepaskan aku supaya aku dapat menyusukan anak-anakku itu dan sesudah itu aku akan kembali ke mari.

” Bersabda Rasulullah SAW. “Bagaimana kalau engkau tidak kembali kesini lagi?” Jawab kijang itu: “Kalau aku tidak kembali ke mari, nanti Allah Ta’ala akan melaknatku sebagaimana Ia melaknat orang yang tidak mengucapkan sholawat bagi engkau apabila disebut nama engkau disisinya. “Lalu Nabi SAW. pun bersabda kepada orang itu : “Lepaskan kijang itu buat sementara waktu dan aku jadi penjaminnya. “Kijang itu pun dilepaskan dan kemudian ia kembali ke situ lagi. Maka turunlah malaikat Jibril AS dan berkata : “Wahai Muhammad, Allah Ta’ala mengucapkan salam kepada engkau dan Ia (Allah Ta’ala) berfirman:

“Demi KemuliaanKu dan KehormatanKu, sesungguhnya Aku lebih mengasihi umat Muhammad dari pada kijang itu mengasihi anak-anaknya dan Aku akan kembalikan mereka kepada engkau sebagaimana kijang itu kembali kepada engkau.”

Sumber : ahlussunahwaljamaah.wordpress.com

2 komentar:

  1. Wahidah88hasani@yahoo.co.id26 April 2010 pukul 00.01

    Asslamua'laikum,syukran katsir ats krmn sirah nabawiyah nya ke email sy,salam ukhuwah

    BalasHapus
  2. Wa alaikum salam
    Salam ukhuwah juga terimakasih tlh berkunjung
    semoga bermanfaat.

    BalasHapus