Sabtu, 17 Juli 2010

MENCEGAH SELURUH ANGGOTA BADAN DARI MAKSIAT


Sang murid harus berusaha sekuat tenaga mencegah anggota badan dari melakukan maksiat dan dosa. Setiap anggota harus didesak untuk mengerjakan ketaatan pada Allah SWT semata-mata, dan hendaknya ia tidak digerakkan untuk berbuat sesuatu melainkan perkara yang akan mendatangkan manfaat pada dirinya dihari akhirat

  • BENCANA LISAN
 
la harus sungguh-sungguh dalam memelihara lisan (lidah) walaupun bentuk lisan itu kecil akan tetapi besar bahayanya. Hendaknya lisan dicegah dari berbohong, ngrasani (ghibah) dan seterusnya dari pembicaraan yang dilarang oleh agama. la harus mencegah dari pembicara­an hal-hal yang cabul dan kotor, dan tidak melibatkan diri dari masalah-masalah yang tidak ada sangkut pautnya dengan diri sendiri, meskipun yang demikian itu tidak haram hukumnya. Namun terdapat dampak yang dapat mengeraskan hati manusia, hanya buang-buang waktu saja dan tanpa ada keuntungan.
 
Seterusnya setelah sang murid tidak akan berbicara kecuali yangberfaedah, membaca Al-Qur'an atau berdzikir atau saling nasehat menasehati kepada saudara yang muslim, atau menyuruh berbuat ma'ruf (baik) dan mencegah berbuat munkar(jahat), ataupun untuk mencari dunia yang akan membantu untuk kepentingan akhiratnya. Nabi Alaihis shalatu was Salam bersabda :
 
Setiap  pembicaraan   anak   adam   akan   dimintai  pertanggung jawaban  atas-Nya,   kecuali   berdzikir kepada  'Allah,   ataupun menyuruh  berbuat ma'ruf (baik) dan melarang berbuat munkar 

  • BENCANA TELINGA DAN MATA
 
Ketahuilah bahwa pendengaran dan penglihatan merupakan dua pintu yang senantiasa terbuka menuju ke da­lam hati.
 
Apa saja yang masuk melalui kedua panca indera ini akan sampai ke hati. Betapa banyak masalah-masalah yang didengar atau dilihat oleh manusia dari hal-hal yang tidak wajar dan kesannya sampai ke dalam hati, lalu sulit sekali dihilangkan kesan tersebut, sebab hati cepat terpengaruh dengan segala apa saja yang datang dan menghampiri. Apabila hati sudah terpengaruh dengan suatu masalah, niscaya susahlah untuk memadamkan kesan tersebut. Sang murid harus berhati-hati memelihara pendengaran dan penglihatan dari masalah-masalah yang tidak baik. la harus berusaha dengan kesungguhan untuk membentengi seluruh anggota badannya dari segala maksiat dan dosa, dalam bergaul dengan urusan-urusan yang tiada manfaat bagi diri-nya.
 
Awas ! jangan sampai ia memandang pada bunga kehidupan dunia dan keindahannya, dengan pandangan yang memikat hati sebab sesungguhnya lahirnya dunia adalah fitnah dan penuh dengan bencana. Bathinnya adalah tauladan yang penuh dengan makna.
 
Berapa banyak murid memandang kelezatan dan keindahan dunia lalu hatinya terpikat, ia terus mencintainya serta berusaha untuk mengumpulkan dan menyimpannya.
 
Sang murid haus memandu penglihatan pada segala ciptaan Tuhan, supaya ia tidak melihat sesuatu selain daripadanya, kecuali Insaf dan Iktibar. Kalau ia melihat satu ciptaan hendaklah ia mengingat bahwa ciptaan itu akan binasa dan pergi tidak kembali lagi. Sebelumnya semua ciptaan tidak ada, lalu Allah mengadakannya dan betapa banyak anak Adam yang terpikat dan terpengaruh dengan ciptaan-ciptaan. Dan ada kalanya ciptaan-ciptaan akan kita tinggalkan untuk diwariskan pada generasi yang akan datang.
 
Jika anda melihat kepada ciptaan Allah yang ada sekarang ini, hendaklah anda melihat dengan pandangan seorang yang mengatakan pengakuannya, bahwa kesempurnaan kekuasaan Zat yang menciptanya, dan yang me­ngadakannya yaitu Allah SWT. Sebenar-benarnya semua ciptaan yang ada di langit dan bumi berseru (bertasbih) dengan lidahnya, didengar oleh orang-orang yang bercahaya, yang dapat melihat kepada sesuatu dengan Nur Allah Ta'ala bahwasannya tiada Tuhan melainkan Allah SWT Tuhan Maha Kuasa lagi Bijaksana.[Risalatul Murid, Sayyid Al-Imam Abdullah Al-Hadad.ra]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar